Sejarah berdirinya RS. Akademis Jaury Jusuf Putera

Pada suatu hari tahun 1962, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) 

XIV/ Hasanuddin Kolonel M. Jusuf memanggil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin di Makassar (dulu, kini Ujungpandang) dr R.A Ma’roef ke bandar udara Mandai sebelum bersangkutan terbang ke Jakarta.

Ia menginstruksikan kepadanya agar menyiapkan konsep pembangunan sebuah rumah sakit akademis yang didirikannya di Kota Makassar. “Saya haraf konsep tersebut sudah ada begitu saya kembali ke sini nanti,” ujar Jusuf kepada dokter muda itu.

“sebetulnya saya hanya meminta agar kami, Fakultas kedokteran Unhas, diberi tempat dimana kita berpraktek, tetapi pak Jusuf langsung saja berniat mendirikan rumah sakit akademis,” cerita Prof. Dr. Ma’roef hampir tigapuluh tahun setelah peristiwa tersebut. Seperti diketahui, pada tahun 1962 kota Makassar dalam keadaan serba kekurangan – baik kekurangan obat –obatan, tenaga medis, perawat dan juga obat- obatan, jadi perintah dari Pangdam disatu pihak melegakan dan disambut sukacita, tetapi perintah untuk segera menyelesaikan konsep dalam waktu singkat juga merepotkan.

Jelaslah yang kelabakan tentu adalah sang dekan sendiri. Bagaimana membuat rancangan sebuah rumah sakit baru dalam beberapa hari ?

Dr. Ma’roef ketika itu selain menjabat Dekan, juga aktif sebagai internist (ahli penyakit dalam) di RS. Pelamonia (dahulu dikenal sebagai rumah sakit tentara) dan juga RS. Stella Maris. Bersama Ir Ang yang ketika itu bekerja di PU, cepat- cepat disiapkan konsep rumah sakit tipe B dengan beberapa masukan (input) dari rumah- rumah sakit yang ada di ujungpandang ketika itu. Gambar itu jadi juga, karena semua digabungkan lagi dengan pengalaman dr. Ma’roef sewaktu tinggal di Eropa dahulu, baik mengenai arah angin maupun hal- hal yang kelihatan keceil seperti tata ruangan yang baik sehingga tidak kelihatan sumpek dan juga koridor- koridor yang lebar. “Dan semua itu harus dikerjakan dalam over night” cerita dr Ma’roef. Ia amat setuju dengan prinsip Jusuf yang kokoh : act tells more than words, kerja lebih bercerita dari pada omongan belaka. Dan itu terbukti benar…….

Jadi begitu Panglima Jusuf kembali dari Jakarta, dengan mantap Ma’roef menunjukkan sebuah maket/ denah rumah sakit seolah- olah hasil rancangan asli. Tetapi tidak menjadi masalah karena Jusuf tidak menanyakannya, apabila Pangdam itu juga cukup puas dengan gambar tersebut. Buktinya ia langsung memerintahkan agar rumah sakit itu segera dibangun. Lokasinya telah ditentukan, yaitu sebuah kuburan cina tua yang terletak disamping pasar sentral, kota Makassar.

Pertimbangan lokasi di kota telah dipikirkan secara matang. Pertama lokasinya dekat pasar Sentral yang adalah juga pusat dari angkutan kota maupun dari luar kota sehingga pasien dan pengunjung lain mudah mencapainya. Yang kedua, adanya kuburan ditengah kota dianggap tidak patut lagi dari segi tata kota sehingga lahannya lebih baik dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

Peletakan batu pertama dilakukan pada 10 Juli 1962 oleh M. Jusuf Sendiri. Turut menyaksikan Rektor Unhas (waktu itu) Prof. Arnold Mononutu dan Kepala Depkes Sulawesi Selatan/ Tenggara Dr. Siregar.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *